Minggu, 18 Januari 2015

Mahasiswa Sebagai Pahlawan Devisa

Definisi mahasiswa dalam peraturan pemerintah RI No. 30 tahun 1990 adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar di perguruan tinggi tertentu. Menurut Knopfemacher (dalam Suwono,1978) mahasiswa merupakan insan – insan calon sarjana yang dalam keterlibatannya dengan perguruan tinggi (yang makin menyatu dengan masyarakat), dididik dan diharapkan menjadi calon – calon intelektual. Menjadi seorang mahasiswa merupakan suatu kebanggaan tersendiri dan sekaligus menjadi tantangan yang cukup berat. Sebagai kaum intelektual mahasiswa disematkan beberapa gelar diantaranya :
1.   Agen of Change
Mahasiswa mendapat gelar Agen of Change menunjukkan bahwa mahasiswa menjadi sosok yang diharapkan mampu membawa perubahan demi kehidupan yang lebih baik lagi dimasa mendatang. Sebagai “Agen of Change” mahasiswa diharapkan mampu untuk mengimplementasikan disiplin ilmu yang dimiliki dalam mengatasi berbagai permasalahan yang ada dilingkungan sekitarnya.
2.   Social Control
Sebagai generasi pengontrol seorang mahasiswa diharapkan mampu mengontrol keadaan sosial yang ada dilingkungan sekitarnya. Selain memiliki keahlian di bidang akademis seorang mahasiswa juga diharapkan memiliki keahlian dalam bersosialisasi dan memiliki kepekaan yang tinggi terhadap lingkungan disekitarnya. Dengan memiliki intelektualitas seorang mahasiswa diharapkan mampu memberikan kritik dan saran jika dilingkungan sekitrnya terjadi penyimpangan keadaan sosial yang tidak sesuai dengan cita – cita dan tujuan bangsa.
3.   Iron Stock
Mahasiswa sebagai kaum intelek diharapkan mampu menjadi tulang punggung bangsa di masa yang akan datang. Sebagai tulang punggung bangsa di masa yang akan datang seorang mahasiswa diharapkan memiliki kemampuan intektualias yang tinggi dan moralitas yang tinggi agar nantinya jika sudah menjadi seoarang pemimpin baik yang dapat mengayomi seluruh seluruh rakyat.

Tugas, tanggung jawab dan peluang mahasiswa dalam bisnis
Selain berperan sebagai Agen of Change, Social Control dan Iron Stock mahasiswa juga memiliki tugas utama. Tugas utama seorang mahasiswa tidak lain tidak bukan adalah belajar atau menuntut ilmu secara serius sesuai dengan bidang ilmu yang sudah dipilih di perguruan tinggi. Dengan belajar yang serius, mahasiswa diharapkan memiliki wawasan yang luas khususnya pada bidang ilmu yang sedang dipelajari.
Bagi mahasiswa yang memiliki jiwa entrepreneurship dapat melihat peluang bisnis yang terbuka lebar di depan mata. Banyak peluang bisnis yang cocok untuk dijalankan oleh mahasiswa dan tidak menganggu aktivitas perkuliahan. Berikut ini ada beberapa peluang bisnis yang dijalankan oleh mahasiswa diantaranya :
1.   Bimbingan Belajar
Mahasiswa sebagai orang intelek tentunya memiliki kecerdasan akademik yang tinggi, atau minimal jauh lebih tinggi dari anak SMA. Kecerdasan tersebut dapat dimanfaatkan untuk membuka sebuah usaha. Adapun usaha yang dapat dibuka adalah usaha bimbingan belajar. Usaha bimbingan belajar merupakan salah satu peluang usaha untuk mahasiswa yang paling sederhana, karena tidak memerlukan peralatan yang banyak dan mahal. Dalam membuka usaha bimbingan belajar banyak bidang ilmu yang dapat digunakan tergantung dari kemampuan dan bakat mahasiswa sebagai pengajar bimbingan belajar. Misalnya jika seorang mahasiswa kuliah di jurusan teknologi informasi, maka dapat memberikan pelajaran seperti, mengetik, membuat program komputer, mengedit foto dan lain sebagainya.
2.   Jasa Pengetikan
Mahasiswa dalam kuliahnya identik dengan berbagai macam tugas yang diberikan oleh dosen dalam bentuk makalah dimana sebagian besar dalam pengerjaannya menggunakan laptop atau komputer. Dari mengerjakan berbagai macam tugas yang menggunakan laptop dan komputer membuat mahasiswa memiliki kemampuan untuk mengetik naskah. Kemampuan ini dapat dijadikan sebuah peluang usaha jasa pengetikan. Sasarannya bisa untuk mahasiswa lainnya yang sangat sibuk dan tidak punya laptop atau perangkat komputer. Untuk membuka jasa pengetikan ini cukup sederhana untuk dilakukan karena tidak memerlukan modal yang besar cukup dengan laptop atau komputer, keahlian mengetik dan sebuah printer untuk mencetak hasil pengetikan.
3.   Jasa Penerjemah
Bagi mahasiswa yang memiliki kemampuan berbahasa asing, ini merupakan sebuah peluang untuk membuka jasa penerjemah. Usaha ini dapat dimulai tanpa perlu modal uang yang besar karena modal utama menjalankan usaha ini adalah kemampuan mahasiswa itu sendiri dalam bidang bahasa asing. Jasa penerjemahan dari bahasa Indonesia ke bahasa asing atau sebaliknya adalah profesi yang banyak dicari karena ada banyak sumber yang membutuhkan jasa penerjemahan seperti buku, film, dokumen dan lain – lain.
4.   Online shop
Seiring dengan perkembangan teknologi, pemanfaatan perangkat komputer dan internet menjadi barang kebutuhan pokok bagi para mahasiswa. Selain digunakan untuk menunjuang proses perkuliahan perangkat komputer dan internet oleh mahasiswa juga dapat dimanfaatkan untuk membuka sebuah usaha yaitu online shop. Dalam usaha ini mahasiswa dapat menjual berbagai macam jenis barang seperti kemeja, T-shirt, celana, pernak – pernik dan lain sebagainya. Keuntungan dari bisnis online shop ini adalah mahasiswa tidak perlu susah - susah mencari lahan atau menyewa toko untuk tempat bisnis dan pemasaran yang lebih luas dari pada toko rumahaan biasa. Dengan membuka usaha online shop mahasiswa bisa berjualan di dalam rumah, tidak memerlukan waktu yang banyak.

Mahasiswa dan jiwa entrepreneurship
Entrepreneurship adalah suatu proses kreatifitas dan inovasi yang mempunyai resiko tinggi untuk menghasilkan nilai tambah bagi produk yang bermanfaat bagi masyarakat dan mendatangkan kemakmuran bagi kewirausahaan. Entrpreneur adalah mereka yang berani mewujudkan ide menjadi kenyataan. Menurut Joseph Schumpeter, Entrepeneur is a person who perceives an opportunity and creates an organization to pursue it (Bygrave,1994:2). Wirausaha adalah orang yang melihat adanya peluang, kemudian menciptakan sebuah organisasi untuk memanfaatkan peluang tersebut. Kesuksesan dalam berwirausaha merupakan impian bagi banyak orang, tidak terkecuali bagi mahasiswa yang kini sedang menempuh studi di perguruan tinggi. Kebanyakan mahasiswa memiliki angan - angan setelah tamat kuliah dari perguruan tinggi bisa mendapatkan pekerjaan yang baik sesuai dengan bidang ilmu yang sudah dipelajari. Seperti yang telah kita ketahui bersama setiap tahun jumlah lulusan perguruan tinggi jauh melebihi kapasitas lapangan  pekerjaan yang tersedia, sehingga hal ini mengakibatkan banyaknya pengangguran. Untuk dapat mengurangi jumlah pengangguran maka diperlu ditumbuhkan jiwa entrepreneurship pada mahasiswa. Hal ini sudah mendapatkan perhatian yang serius dari pemerintah, hal ini terbukti dengan adanya program pengembangan jiwa kewirausahaan telah dicanangkan oleh Presiden Republik Indonesia pada bulan Juli 1995. Setelah program tersebut diluncurkan berbagai program rintisan pengembangan jiwa kewirausahaan di kalangan mahasiswa seperti Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM), KKN-Usaha dan Cooperative Education(Co-op). Dari program ini telah banyak menghasilkan alumni yang terbukti lebih kompetitif di dunia. Program – program yang telah dicanangkan oleh pemerintah seharusnya mendapat dukungan dari civitas akademika di perguruan tinggi baik swasta maupun negeri dengan menyelenggarakan berbagai kegiatan yang berhubungan dengan kewirausahaan seperti memberikan matakuliah kewirausahaan dan prakteknya di setiap jurusan yang ada di perguruan tinggi.Dengan adanya matakuliah kewirausahaan ini diharapkan mahasiswa memiliki jiwa Entrepreneurship sehingga setelah tamat kuliah dapat menjadi wirausaha yang sukses dan tentunya dapat membuka lapangan pekerjaan baru.

Perbandingan antara model bisnis tradisional dan online/digital
Dalam berwirausaha mahasiswa dapat memilih beberapa model bisnis diataranya model bisnis tradisional dan model bisnis online. Menurut Onno W. Purbo dan Aang Wahyudi yang mengutip pendapat David Baum menyebutkan bahwa model bisnis online merupakan suatu set dinamis teknologi, aplikasi dan proses bisnis yang menghubungkan perusahaan, konsumen dan komunitas melalui transaksi elektronik dan perdagangan barang, pelayanan sebagai transaksi dan informasi yang dilakukan secara elektronik. Model bisnis online digunakan sebagai transaksi bisnis antara perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lain, atara perusahaan dengan pelanggan, atau antara perusahaan dengan institusi yang bergerak dalam pelayanan public. Sedangkan Model bisnis tradisional merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli serta ditandai dengan adanya transaksi penjualan dan pembelian secara langsung dan biasanya ada proses tawar menawar anatara pembeli dan penjual. Tempat yang digunakan biasanya berupa kios – kios atau gerai, los dan dasaran terbuka yang disediakan oleh penjual maupun pihak pengelola pasar.  

Global advertising berdasarkan segmen
Advertising dapat didefinisikan sebagai sebuah sponsor, pesan yang dibayar melalui sebuah media untuk dikomunikasikan melalui penyampaian secara umum. Beberapa pesan dalam pengiklanan di design untuk berkomunikasi dengan orang orang di suatu Negara atau sebuah pasar. Keegan (2005:437) mengemukakan “ Global Advertising may be defined as message whose art, copy, headlines, photographs, tag lines and other elements have been developed expressly for their world wide suitability.”  (Global advertising dapat diartikan sebagai pesan yang seni, salinan, topik utama, photo / gambar, garis label dan elemen – elemen lainnya yang telah dikembangkan pengekspresiannya untuk di seluruh dunia).
Dalam memperkenalkan / menjelaskan produk yang ingin dipasarkan, salah satu strateginya yang dapat digunakan adalah melakukan kegiatan promosi periklanan. Strategi ini sering digunakan dalam membidik pasar sasaran dimana dalam stategi ini akan dilakukan pengelompokan pasar / segmen sebagai wilayah calon pembeli. Dengan adanya pengelompokan pasar ini maka akan dapat memudahkan dalam mengkomunikasikan produk yang dihasilkan melalui media periklanan. Menurut Philip Kotler (1990:164-174), segmentasi pasar adalah memilah – memilahkan suatu pasar yang luas ke dalam kelompok berdasarkan faktor geografi, demografi, psikologi dan behavioristik.
1.     Segmen pasar berdasarkan faktor geografi
Tujuan pasar dalam unit geografis merupakan definisi dari segmen pasar berdasarkan faktor geografis. Para advertiser pada segmen ini mendesain produknya berdasarkan letak beroperasinya produk tersebut dengan memperhatikan kebutuhan – kebutuhan masyarakat setempat. Dalam pembuatan design periklanan advertiser memasukkan seni dan budaya dari daerah tertentu yang menjadi ciri khas daerah tersebut. Sebagai contoh daerah Bali yang diangkat adalah tari kecak sebagai pendukung tampilan suatu iklan.
2.     Segmen pasar berdasarkan faktor demografi
Pembagian pasar ke dalam kelompok – kelompok variable demografi (kependudukan) merupakan definisi dari segmen pasar berdasarkan faktor demografi. Pada segmen ini dimanfaatkan oleh advertiser untuk mengetahui tingkat keinginan serta pemakaian konsumen terhadap kelompok variable tertentu. Variabel yang digunakan pada segmen ini adalah tingkat usia dan daur hidup serta jenis kelamin.
-        Tingkat usia dan daur hidup
Pada vaiabel tingkat usia dan daur hidup, pengelompokan dilakukan bukan berdasarkan faktor usia tetapi berdasarkan faktor psikologis konsumen sebagai calon pembeli. Dari faktor psikologis konsumen dapat dibedakan menjadi beberapa golongan diantaranya :
-      Golongan anak – anak
Pada golongan ini advertiser tergugah untuk menciptakan periklanan yang terkonsep karena pada golongan ini merupakan masa perkembangan anak ke arah keremajaan seperti perkembangan fisik, motorik, kreatifitas, kepribadian moral dan perkembangan lainnya.
-      Golongan Remaja
Masa remaja merupakan masa peralihan antara masa kanak – kanak ke masa dewasa. Pada masa remaja akan terjadi perubahan – perubahan yang cukup signifikan diantaranya kematangan psikologis dalam menemukan jati dirinya. Pada masa ini dapat dimanfaatkan oleh advertiser dalam menginformasikan proudk memlalui iklan mengarah ke segmen pasar remaja. Sebagai contoh iklan sabun kecantikan yang diperuntukkan bagi perempuan.
-      Golongan Dewasa
Pada golongan dewasa segmen pasar lebih mengarah pada pemantapan kedudukan, dimana produk – produk yang di tawarkan lebih eksklusif seperti produk ramah lingkungan.
-        Jenis Kelamin
Penyebaran produk seni dan design ke pasaran dengan memperhatikan kesempatan baik pria maupun wanita atau kedua – duanya merupakan definisi dari segmen pasar berdasarkan faktor jenis kelamin. Dalam menginformasikan produk berdasarkan jenis kelamin harus memperhatikan masing – masing sifat yang dimiliki dan barang apa yang dibutuhkan.
3.     Segmen pasar berdasarkan faktor psikologi
Jangkauan pasar berdasarkan unsur kejiwaan dalam diri manusia merupakan definisi dari segmen pasar berdasarkan faktor psikologi. Pada segmen ini para pembeli dapat dikelompokan menjadi beberapa kelompok berdasarkan kelas sosial, gaya hidup dan ciri – ciri kepribadian.
-        Kelas Sosial
Suatu masyarakat yang tersusun secara hirarkis dan mempunyai tingkah laku, nilai dan minat yang sama merupakan pengertian dari kelas sosial. Produk yang ditujukan khusus pada kelas sosial sangat identik dengan status si pembeli. Sebagai contoh produk jami yang di kemas dalam kapsul, dengan tujuan produk tersebut lebih modern dan mudah untuk ditelan.
-        Gaya hidup
Gaya hidup merupakan cerminan dari kepribadian seseorang dalam pergaulan dengan lingkungannya. Selain pendapat ekonomi tuntutan dimasyarakat juga mempengaruhi gaya hidup seseorang. Sebagai contoh kebutuhan handphone yang awalnya digunakan sebagai alat komunikasi, tetapi sekarang dijadikan sebagai kepuasan batin dan gangsi.
-        Kepribadian
Kepribadian seseorang dapat dimanfaatkan untuk menganalisis tingkah lakunya dan produk yang dibutuhkan. Sebagai contoh kepribadian yang suka bergaul, ingin tampil beda dan lain sebagainya. Produk yang sesuai dengan kepribadian tersebut misalnya produk rokok dan make up putri.
4.     Segmen pasar berdasarkan faktor behavioristik
Jangkauan pasar yang mengarah pada prilaku konsumen dengan memperhatikan kelompok – kelompok tertentu berdasarkan pengetahuan, kegunaa dan sikap. Dalam segmen ini terdiri dari beberapa faktor diantaranya faktor kesempatan, status pemakai , manfat dan tingkat pemakai.
-        Kesempatan
Konsumen dalam membeli atau memakai suatu produk dapat menyesuaikan dengan kesempatan yang dimiliki. Kesempatan ini akan dimanfaatkan oleh advertiser dalam melakukan pengiklanan. Sebagai contoh produk penganti sarapan, dimana produk ini ditujukan pada orang yang tidak memiliki kesempatan untuk sarapan pagi.
-        Manfaat
Dalam membeli suatu produk, konsumen lebih memperhatikan manfaat yang diberikan dari produk tersebut. Sebagai contoh produk susu tertentu yang dapat membantu mencegah osteoporosis.
-        Status Pemakai
Status pemakai biasanya dimanfaatkan untuk menekan kepercayaan terhadap suatu produk, serta mengingatkan produk yang telah lama di tinggalkan. Sebagai contoh jasa asuransi.
-        Tingkat Pemakai
Pada faktor tingkat pemakai akan di lakukan pengelompokan pemakai produk baik berat menengah dan ringan. Dalam melakukan pengelompokan ini didasarkan atas tingkat ekonomi dan selera. Sebagai contoh masyarakat yang memiliki ekonomi menengah ke atas lebih memilih mobil BMW atau yang sejenisnya.

Implementasi e-business yang tepat bagi mahasiwa
E-Business merupakan pemanfaatan teknologi informasi untuk memudahkan proses bisnis serta menyediakan kerja sama dan komunikasi antara perusahaan pendukung. Dalam E-Business kegiatan berbisnis di internet tidak saja meliputi pembelian, penjualan dan jasa, melainkan juga meliputi pelayanan pelanggan dan keja sama dengan rekan bisnis. Kegiatan E-Business dapat dilakukan oleh semua orang yang memiliki jiwa entrepreneurship tidak terkecuali bagi mahasiswa. Bagi seorang mahasiswa peluang untuk mengimplementasikan E-Business sangat besar mengingat hampir semua mahasiswa dalam mengerjakan kuliahnya sudah terbiasa memanfaatkan berbagai macam teknologi. Dengan memiliki kemampuan memanfaatkan berbagai macam teknologi seorang mahasiswa memliki peluang yang sangat besar untuk mengimplementasikan E-Business. Adapun bisnis yang dapat di lakukan oleh seorang mahasiswa adalah sebagai berikut :
1.   Bisnis online penjualan pakaian baik hasil karya sendiri atau orang lain.
2.   Bisnis online penjualan makanan.
3.   Bisnis online penjualan pernak pernik
4.   Jasa penulisan artikel
5.   Jasa pembuatan website





Referensi :
Handout E-Business oleh Prof Muhammad Suyanto
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 30 Tahun 1990
Tonni Limbong,S.Kom.,M.Kom. Seminar KMN (Peranan Mahasiswa Dalam Menghadapi Perkembangan Teknologi Informasi). Aula STMIK Budi darma Medan. Sabtu 5 Oktober 2013
H.Bambang Banu Siswoyo. 2009. Pengembangan Jiwa Kewirausahaan di Kalangan Dosen dan Mahasiswa. Jurnal Ekonomi Bisnis. Online, No 2, (http://fe.um.ac.id/wp-content/uploads/2009/10/bambang_banu4.pdf, diakses 11 November 2014)
Pujiyanto. 2003. Strategi Pemasaran Produk Melalui Media Periklanan. Jurnal Nirmala Vol 5 No1.
Kotler, Philip, Manajemen Pemasaran, Analisis, Perencanan, dan Penganalisaan, Jakarta:
Erlangga, 1990.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar